Friday, November 6, 2009

LAPORAN PRAKTIKUM MODIFIKASI PRILAKU

    1. Identitas Subyek

Nama

Jenis kelamin

Tempat, tanggal lahir

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Agama

Hobi

Anak ke

: Inisial D

: Laki-laki

:Bangkalan, 26 Maret 1988

: 21 tahun

: SMA

: ---

: Islam

: Makan

: 1 dari 2 bersaudara

    1. Perilaku selama wawancara dan deskripsi fisik

Selama pelaksanaan wawancara klien terlihat tenang tidak ada gerakan ataupun gestur yang aneh dalam menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh modifikator. Dalam hal penampilan subjek juga berpenampilan bersih dan rapi sama dengan orang seusianya.

    1. Problem Subyek

Subyek memiliki permasalahan yang berkaitan dengan hal kebersihan, dimana subyek merasa bahwa orang lain yang selesai beraktifitas dan kemudian masuk ke kamar subjek, dianggap sebagai pembawa kuman penyakit. Akibat dari hal demikian subyek merasa bahwa ruangan tersebut telah tercemari dan tidak steril sehingga subyek beranggapan bahwa ruangan tersebut harus disapu sampai dua kali, lalu di pel dengan air bersih, lalu di pel lagi dengan pembersih lantai yang berbau wangi, kemudian mencuci sapu yang telah digunakan untuk menyapu ruangan tadi dengan detergen dan menjemur sapu tersebut, selanjutnya, ketika lantai dan sapu yang dijemur tadi sudah kering maka subyek akan menyapu ruangan untuk yang terakhir kalinya dan menyemprotkan pengharum ruangan di ruangan yang telah dibersihkannya tadi.

    1. Riwayat Problem

Fenomena tersebut berawal ketika subyek mulai memasuki dunia perkuliahan, yang mana diawali ketika ada beberapa teman subyek yang enggan mencuci kaos kakinya sehingga berbau busuk dan menyengat sehingga bau tersebut mampu membuat pusing kepala bagi yang menciumnya. Selain itu, hal lain yang juga mendukung adalah subyek juga memiliki seorang teman satu kos yang jarang mandi dan suka masuk ke dalam kamar subyek hanya untuk bercermin, dan bau teman yang jarang mandi tadi juga tak kalah dahsyatnya .

    1. Dimensi Problem


SELF REPORT

Tanggal

Aktivitas

Waktu

Pikiran yang mengganggu

Usaha yang dilakukan


21/4/09

  • Bangun tidur menyapu

  • Habis mandi menyapun lagi

  • jam 6.00

  • jam 6.30

  • Banyak debu

  • Kotor

  • Menyapu 6 kali dalam sehari


22/4/09


  • Makan roti di kamar


  • jam 6.30


  • Bisa banyak semut


  • Menyapu tiga kali



23/4/09




  • Menguras bak mandi, gara-gara kemasukan busa mandinya orang lain di bak mandi tersebut




  • jam 8.00





  • Air tidak steril




  • Menguras bakmandi dan membilas dengan air bertsih tiga kali


24/4/09


  • Sisir dipakai orang lain


  • jam 12.00


  • Bau sisir tidak enak, orang tersebut jarang sampoan


  • Mencuci sisir, lalu menyikatnya dengan sabun waktu mandi jam 16.00



25/4/09


  • Habis ada makanan teman yang jatuh sewaktu makan diruangan


  • Jam 13.00


  • Jorok, banyak minyak kotor dilantai, bau amis


  • Menyapu dan mengepel ruangan tersebut setelah orang yang bersangkutan pulang yakni jam 14.15


26/4/09


  • Piring, sendok dan cangkir habis dipakai orang lain tapi sudah dicuci oleh orang yang telah memakainya

  • Jam 19.00


  • Mencucinya tidak bersih, air yang digunakan untuk membilas setelah dicuci tidak steril


  • Mencuci ulang sendiri lagi, waktu pagi harinya biar tidak bikin pusing


27/4/09


  • Ada teman datang dari kampus tanpa cuci kaki langsung masuk kamar



  • Teman habis makan krupuk di kamar


  • Jam 9.00






  • Jam 19.00


  • Bau tidak sedap, banyak kuman, bikin pusing




  • Kotor, banyak minyak jatuh


  • Menyapu kamar lalu mengepel lalu disapu lagi jam 10.30






  • Menyapu, di pel, disemprot pengharum ruangan jam 9 malam



Frekuensi

Durasi

  • Menyapu dua kali bahkan lebih, jadi dalam sehari bisa menyapu 10 kali

  • Dalam 5 menit

  • Mengepel tiga kali

  • Dalam setengah jam

  • Cuci tangan dan kaki dengan sabun sebanyak empat kali

  • Dalam sekali ke kamar mandi kurang lebih selama 3 menit


Subyek merasa dalam keadaan terganggu ketika ruangan yang subyek tempati terdapat bau yang tak sedap, menyengat, serta ada beberapa kotoran yang di sebabkan oleh orang lain dan jika tidak segera dibersihkan hal tersebut mampu membuat subyek merasa pusing kepala sampai sekitar 3 jam.

    1. Konsekuensi Problem

Agar subyek tidak sampai sakit kepala atau pusing, maka hal yang harus dilakukan dengan cepat oleh subyek adalah menyapu ruangan sampai duakali atau lebih, mengepelnya, lalu menyapunya lagi dan kemudian menyemprotkan pengharum ruangan.

    1. Personnal Asset

Subyek mempunyai daya nalar yang lumayan baik, disamping itu, subyek juga merupakan orang yang rapi dan teratur dalam mengkondisikan ruang kamarnya. Selain itu, ia juga merupakan orang yang menyukai kebersihan. Hal tersebut terlihat dari kondisi kamar subyek yang sangat bersih sekali, bahkan hampir – hampir tidak ada debu yang berada dikamar subyek.

    1. Target Modifikasi (perubahan kognisi dan perilaku)

Modifikasi yang diberikan kepada klien diharapkan mampu mengubah pola pikir klien mengenai kuman – kuman yang akan terkontaminasi kepada klien dari hal – hal yang kotor yang berada di sekitar lingkungan klien.

    1. Treatment yang Direkomendasikan :

CBT (cognitive behavior therapy) dengan tehnik :

  1. Restrukturisasi kognitif + exposure

    1. Motivasi untuk Treatment

Meyakinkan klien bahwa cukup dengan meyapu kotoran-kotoran sekali saja, ruangan itu sudah bersih dan pastinya juga sudah tidak ada kuman sehingga subyek tidak perlu menyapu berkali-kali bahkan sampai mengepel lantai

    1. Prognosis

Sebelum menjalankan proses terapi ini, kelompok kami memprediksikan bahwa keberhasilan yang akan kami terima ketika selesai proses terapi ini adalah dalam kategori sedang. Sedang yang kami maksudkan adalah minimal hasil atau efek dari terapi tersebut mampu mengurangi perilaku menyapu/membersihkan ruangan, yang kami anggap perilaku tersebut adalah perilaku berlebihan dalam artian kami berharap subyek cukup menyapu ruang kamarnya dua kali saja dalam sehari, yakni pagi dan sore.

    1. Prioritas Treatment

    • Mampu mengurangi intensitas perilaku menyapu berlebihan dalam hal ini subyek merasa kurang bersih jikalau tidak di sapu lebih dari dua kali

    • Jika ruangan tidak segera dibersihkan ( di sapu, di pel dan di semprot parfum ) maka subyek merasa kepalanya pusing.

    1. Harapan-harapan Klien

Pada saat treatment ini dilaksanakan, klien mempunyai harapan :

  • Dapat mengurangi anggapan bahwa kamarnya masih kotor jika hanya disapu sekali saja.

  • Dapat menghilangkan rasa sakit kepala yang dirasa klien sangat mengganggu


  1. Pelaksaan Terapi

Simptom yang nampak :

  • Obsesi, pikiran yang berulang dan menetap, implus-implus, atau dorongan yang menyebabkan kecemasan

  • Kompulsif – perilaku dan tindakan mental repetitif yang dilakukan seseorang untuk menghilangkan ketegangan

Simptom yang nampak pada OCD terhadap Kebersihan :

  1. Pikiran untuk segera membersihkannya dan berulang-ulang.

  2. Perilaku menyapu sampai minimal dua kali.

  3. Mengepel lantai.

  4. Mencuci sapu yang di pakai menyapu.

  5. Menyapu lantai lagi.

  6. Menyemprot ruangan dengan pengharum ruangan

Pelaksanaan terapi :

CBT (cognitive behavior therapy )

  1. Restrukturisasi kognitif + Exposure

Disini klien diminta untuk menuliskan apa – apa saja pikiran negatif yang klien pikirkan mengenai lingkungan yang kotor terhadap diri klien sendiri. Selanjutnya setelah dirasa sudah tidak ada lagi ungkapan - ungkapa klien yang negatif maka klein diminta untuk mengungkapkan hal – hal lain yang dapat mengurangi kekhawatiran klien tentang lingkungan kotor yang berada disekitar klien.

Seperti tabel dibawah ini :

Pemikiran negatif

Dampak / konsekuensi

Pemikiran positif

Banyak kuman


Bau tidak enak


Orang lain bawa kuman/ virus

Orang lain mengotori ruangan

Cuci tangan dengan sabun berkali-kali (lelah)

Tidak bisa tidur (tidak bisa istirahat)

Menyapu ,Mengepel berkali-kali

Bikin Pusing

Cuci tangan sekali kuman mati.

Cukup sekali semprot pengaharum ruangan

Cukup disapu sekali Saja sudah bersih

Kotor bukan berarti sumber penyakit.

Dan setelah mendapatkan informasi diatas dari klien, modifikator melakukan tehnik exposure yang mana menghkondisikan kamar kos klien dengan mengotorinya yakni dengan tumpahan kopi, kaos kaki yang baunya menyengat, rambut yang rontok, remah biskuit dan buku-buku yang berserakan. (disini modifikator menghadapkan klien pada situasi nyata dimana situai itu di buat oleh modifikator).

Jalannya proses exposure :

      1. Target waktu tiga jam tidak terpenuhi (subjek pada jam ke dua mengalami sakit kepala)

      2. Target 4 jam (gagal)

      3. Target 5 jam(gagal)

  1. Pasca Terapi

Setelah melakukan terapi selama 2 hari, maka perilaku yang diharapkan tidak muncul. Teknik pertama yang diberikan kepada klien dirasa kurang mengena pada diri klien walaupun dengan kesepakatan pemikiran positif klien tapi pada saat exposure klien tidak dapat memenuhi target perilaku sehingga insight informasi kurang menancap kuat. Selain itu pemikiran tersebut sangat bertentangan dengan afeksi klien benci pada kotoran. Pada teknik yang kedua, sebenarnya subyek telah mengetahui apa yang menjadi masalah dari klien sendiri, namun klien juga sudah mengertahui solusi akan masalah tersebut. Akan tetapi dalam proses problem solving tidak ditemui adanya niat klien untuk melaksanakan alternatif – alternatif solusi. Untuk itu, dari kedua teknik yang digunakan dirasa hasilnya kurang memilki efek apa pun pada klien.

  1. Evaluasi Hasil Terapi

Secara teknis kedua teknik terapi yang digunakan kurang mengena pada klien, hal tersebut mungkin karena beberapa hal, antara lain

  1. Waktu pelaksanaan terapi yang terlalu pendek.

  2. Klien mempunyai anggapan yang kuat mengenai kotor.

  3. Pengalaman terapis masih sangat minim,

Gangguan OCD merupakan salah satu masalah psikologis yang paling sulit untuk ditangani. Oleh karena itu para penderita OCD jarang memperoleh kesembuhan. Waalau berbagai macam intervensi dapat mengakibatkan perbaikan yang signifikan, kecenderungan OCD biasanya tetap ada hingga satu titik tertentu walaupun dalam kontrol yang lebih besar dan dengan penampakan yang lebih sedikit dalam gaya hidup klien.

2 komentar:

Karen said...

hi salam kenal aku juga mahasiswi psikologi di Jakarta, aku mau follow blog ini tp blm ada layanannya yah, follow me back yah di
www.senangbercerita.blogspot.com

=] kiranya kita bisa berbagi tentang info terbaru mengenai psikologi

lisatina said...

Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain,
tenang,,sekarang ada yang akan menghibur kalian sekaligus
mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan
mengecewakan kalian deh...

yuk ikutan gabung bersama Pesonasaya.com
Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,3 - 0.5% / Hari
Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup

* Minimal deposit hanya Rp 20.000
* Minimal tarik dana Rp 20.000
* Dilayani oleh CS profesional dan ramah
* 24 jam online
* Proses Depo & WD super cepat
* No ROBOT MURNI PLAYER VS PLAYER
* kamu berkesempatan menangkan Jackpot setiap harinya.

Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24 Online Setiap hari melalui :
* PIN BBM : 7A996166
* WA : +85511817618

Salam Sukses Pesonaqq.com

Post a Comment